News Update :

Play Station

.

Blogger templates




ShoutMix chat widget
[+] [x]
Showing posts with label Religi. Show all posts
Showing posts with label Religi. Show all posts

[RESENSI BUKU] Qadar, Di Tangan Siapakah Takdir atas Diri Kita?

Penulis : rierie_destiny on Saturday, 9 April 2011 | 10:22

Saturday, 9 April 2011

Sumber: Republika, 7 Maret 2011
Judul: Qadar, Di Tangan Siapakah Takdir atas Diri Kita?
Penulis: Fethullah Gulen
Penerbit: Republika Penerbit
Cetakan: I (pertama), Januari 2011
Tebal: xiv + 211 halaman Sejumlah pertanyaan terkadang mengemuka dalam diri seseorang, baik mempertanyakan kondisi fisik maupun keadaan hidupnya. Ada orang yang bertanya, mengapa ia hanya memiliki satu tangan, padahal ia dilahirkan dari ibu yang mempunyai dua tangan yang lengkap. Ada pula pertanyaan, mengapa ia hidup miskin, sedangkan teman-temannya kaya bergelimang harta, juga mempertanyakan mengapa wajahnya buruk, sementara banyak orang berwajah ganteng dan cantik.

Pertanyaan soal keyakinan pun muncul. Mengapa dirinya beragama Islam, sedangkan tetangganya non-Muslim. Apakah keadaan itu sudah suratan takdir? Jawaban ini biasanya akrab kita dengar saat pertanyaan-pertanyaan seperti di atas muncul. Buku Qadar: Di Tangan Siapa Takdir Atas Diri Kita? akan membantu kita menemukan penjelasan menyeluruh seputar masalah ini, terutama terkait dengan persoalan sumber asal terwujudnya takdir.

Apakah ia berasal dari kehendak Allah SWT semata ataukah berasal dari kehendak kita sendiri? Atau dipengaruhi oleh kedua-duanya. Selain itu, dalam buku ini diungkapkan pula bahaya yang ditimbulkan ketika makna takdir disalahpahami. Dijelaskan bahwa takdir berkaitan dengan kedudukan Allah sebagai zat yang menciptakan alam ini, termasuk mengatur semua yang terjadi di alam ini. Dalam rangkaian penciptaan dan pengaturan alam dan isinya, Allah menetapkan segala sesuatu yang pernah dan akan ada atau terjadi berdasarkan ilmu dan kehendak-Nya.

Pemahaman yang benar akan masalah qadar (takdir) sangalah penting, karena sangat terkait dengan persepsi dan sikap kita terhadap apa yang sudah kita miliki dan apa yang harus kita lakukan. Boleh jadi, kita akan terjerumus pada kekafiran atau bisa juga terjerembab dalam sikap apatis atau liberal jika kita salah memahami makna qadar. Buku ini juga akan membantu untuk menemukan pemahaman yang benar tentang qadar, sehingga Anda bisa mengetahui di tangan siapa nasib diri Anda berada.

Makna kata takdir adalah ketetapan yang telah dibuat oleh Allah SWT menurut ilmu dan sesuai dengan kehendak-Nya. Dengan kata lain, segala sesuatu yang telah terwujud di masa lalu, di masa kini maupun di masa yang akan datang, semuanya telah ditetapkan kewujudannya oleh Allah SWT. Secara lebih jauh, buku ini memberikan penjelasan soal takdir dari berbagai sisi yang akan menuntun setiap pembacanya lebih percaya akan takdir Allah SWT.

 sumber : resensibuku.com
comments | | Read More...

[INFO] dan Perawatan Wajah Ala Rosulullah

Penulis : rierie_destiny on Monday, 28 March 2011 | 09:18

Monday, 28 March 2011

DENGAN BER WUDLU
Berdasarkan Al-Qur'an Surat Al-Maidah 6 :
“Hai orang orang yg beriman apabila kamu hendak mendirikan sholat maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai dengan siku dan sapulah kepalamu dan tanganmu sampai dengan kedua mata kaki ....".

Ketika membasuh wajah dalam ber wudlu
Ya Allah jadikanlah wajahku putih berseri di hari putihnya muka muka dan hitamnya muka muka. "Allahumma bayyidh wajhii yauma tabyadhdhu wujuuh wa taswaddu wujuuh"

Ketika bersisir / bercermin
Yaa Allah sebagaimana Engkau menciptakan aku dengan sebaik baiknya, maka perbaikilah kelakuanku / akhlaqku. "Allahumma kamaa hasanta kholqi fa hassin khuluqii"

Ketika dalam shalat
Aku hadapkan wajahku kepada Dzat yang telah menciptakan langit dan bumi dengan lurus berserah diri dan aku bukanlah orang yang menyekutukan Allah. "Wajahtu wajhiya lilladzi fathoros samaawaati wal ardho haniifan musliman wa maa ana minal musyrikiin".

DENGAN SUJUD
"Sajada wajhi lilladzii kholaqohu wa showwarohu wa saqoo sam’ahu wa bashorohu fatabarokallahu ahsanul khooliqiin".
Aku sujudkan wajahku kepada Dzat yang menciptakannya dan memberikan rupa dan memberinya pendengaran dan penglihatan, Maha Berkah Allah Sebaik baik Pencipta.


DENGAN MENYEBARKAN SALAM
Ketika kita mengucapkan "salam" kepada saudara kita sesama muslim otomatis wajah kita cerah/ berseri seri. Perhatikan Hadits Nabi :
"Janganlah kamu memandang remeh kebaikan sekecil apapun, seperti kamu menemui sudaramu dengan wajah berseri seri".


DENGAN MEMPERBANYAK SENYUMAN
Senyummu kepada saudaramu adalah sedekah. "Tabassumuka fii wajhi akhiika sodaqoh"

Ketenangan hati karena berdzikir dan sujud membuat wajah kita mudah senyum, wajah kita damai, wajah merupakan jendela untuk melihat apa yang bergejolak di dalam hati.


DENGAN MENGHILANGKAN IRI DAN DENGKI
Orang yang di hatinya dipenuhi rasa iri dan dengki , tentunya akan sulit sekali tersenyum, bahkan mukanya akan selalu masam, cemberut, muram dan sinis.
Orang yang di hatinya bersih dari rasa iri dan dengki, akan berwajah tenang, tenteram, penuh senyum dan penuh kelembutan.


DENGAN MENYAYANGI DAN MENYANTUNI ANAK ANAK YATIM
Dengan banyak bergaul, menyayangi dan menyantuni anak anak yatim/ piatu hati kita akan menjadi lembut. Dan kelembutan itu akan terpancar dari wajah kita, hingga wajah kita menjadi teduh dan enak dipandang orang.


HASIL PERAWATAN WAJAH
1. Di dunia wajah kita selalu cerah dan jernih mudah tersenyum, damai, teduh
2. Di hari kiamat : wajah kita jadi putih berseri pada hari di mana manusia terbagi menjadi dua golongan :
Golongan yang wajahnya putih berseri
Golongan yang wajahnya hitam
3. Di hari kiamat kita dikenali dengan bekas bekas sujud di wajah kita. ( ta’rifu fii wujuuhihim min atsaris sujuud )

 cr : situslakalaka.blogspot.com
TAKE OUT WITH FULL CREDIT
comments | | Read More...

[NFO] Air Mata yang Menuntun ke Surga

Penulis : rierie_destiny on Sunday, 20 March 2011 | 14:31

Sunday, 20 March 2011

Dua ilmuwan pernah melakukan penelitian disertasi tentang air mata. Kedua peneliti tersebut berasal dari Jerman dan Amerika Serikat. Hasil penelitian kedua peneliti itu menyimpulkan bahwa air mata yang keluar karena tepercik bawang atau cabe berbeda dengan air mata yang mengalir karena kecewa dan sedih.

Air mata yang keluar karena tepercik bawang atau cabe ternyata tidak mengandung zat yang berbahaya. Sedangkan, air mata yang mengalir karena rasa kecewa atau sedih disimpulkan mengandung toksin, atau racun. Kedua peneliti itu pun merekomendasikan agar orang-orang yang mengalami rasa kecewa dan sedih lebih baik menumpahkan air matanya. Sebab, jika air mata kesedihan atau kekecewaan itu tidak dikeluarkan, akan berdampak buruk bagi kesehatan lambung.

Menangis itu indah, sehat, dan simbol kejujuran. Pada saat yang tepat, menangislah sepuas-puasnya dan nikmatilah karena tidak selamanya orang bisa menangis. Orang-orang yang suka menangis sering kali dilabeli sebagai orang cengeng. Cengeng terhadap Sang Khalik adalah positif dan cengeng terhadap makhluk adalah negatif.

Orang-orang yang gampang berderai air matanya ketika terharu mengingat dan merindukan Tuhannya, air mata itu akan melicinkannya menembus surga. Air mata yang tumpah karena menangisi dosa masa masa lalu akan memadamkan api neraka.

Hal ini sesuai dengan hadis Nabi, "Ada mata yang diharamkan masuk neraka, yaitu mata yang tidak tidur semalaman dalam perjuangan fisabilillah dan mata yang menangis karena takut kepada Allah."
Seorang sufi pernah mengatakan, jika seseorang tidak pernah menangis, dikhawatirkan hatinya gersang. Salah satu kebiasaan para sufi ialah menangis. Beberapa sufi mata dan mukanya menjadi cacat karena air mata yang selalu berderai.

Tuhan memuji orang menangis. "Dan, mereka menyungkurkan wajah sambil menangis dan mereka bertambah khusyuk." (QS Al-Isra' [17]:109). Nabi Muhammad SAW juga pernah berpesan, "Jika kalian hendak selamat, jagalah lidahmu dan tangisilah dosa-dosamu."
Ciri-ciri orang yang beruntung ialah ketika mereka hadir di bumi langsung menangis, sementara orang-orang di sekitarnya tertawa dengan penuh kegembiraan. Jika meninggal dunia ia tersenyum, sementara orang-orang di sekitarnya menangis karena sedih ditinggalkan.

Tampaknya, kita perlu membayangkan ketika nanti meninggal dunia, apakah akan lebih banyak orang mengiringi kepergian kita dengan tangis kesedihan atau dengan tawa kegembiraan.

Jika air mata kerinduan terhadap Tuhan tidak pernah lagi terurai, apalagi jika air mata selalu kering di atas tumpukan dosa dan maksiat, kita perlu segera melakukan introspeksi. Apakah mata kita sudah mulai bersahabat dengan surga atau neraka.
 source : gan-agan@Forum VIVAnews
TAKE OUT WITH FULL CREDIT
comments | | Read More...

Blogger news

Image and video hosting by TinyPic

Categories

About

Blogroll

Visitors Since March 14, 2011..
Free counters!
Categories by Thumbnail
 
Design Template by panjz-online | Support by creating website | Powered by Blogger