Dae-woong menyanyikan lagu gumiho untuk Mi-ho dan menarik tangannya dengan lembut untuk sebuah ciuman. Mi-ho tersenyum pada Dae-woong dengan ceria dan Dae-woong mengeluarkan cincinnya. Dae-woong mengatakan pada Mi-ho kali ini, ini sungguh2 dan menyelipkan cincin itu ke jari Mi-ho.
Dan kemudian, Dae-woong meletakkan tangannya di belakang kepala Mi-ho dan mendekat untuk sebuah ciuman lagi… tapi dihalangi oleh manik2 serigala yang memukul-mukul dadanya. Dae-woong meraih dadanya dengan kesakitan dan Mi-ho menilai kerusakannya. Mi-ho berkata kalau manik2 serigala itu tidak melakukan penyembuhan sejak Dae-woong membagi ki-nya dengan wanita lain. Dan manik2 itu bertingkah karena Dae-woong secara alami berpikir tentang berpasangan.
Dae-woong bergerak dengan kaget dan malu dan mengatakan kalau dia tidak memikirkan tentang itu. Mi-ho tersenyum pada Dae-woong dan berkata kalau dia tidak perlu berbohong – manik2 itu mengatakan yang sebenarnya. Mi-ho kemudian memberengut sebab menyadari kalau sampai manik2 itu sembuh, mereka tidak bisa berpasangan. Mi-ho mencibir, seperti anak kecil yang permennya diambil.
Dae-woong memegangi dadanya ketika kekecewaan terekam jelas di wajahnya. Dae-woong bertanya, “Kenapa manik2 harus melakukan itu?” Mi-ho menjawab kalau itu karena Dae-woong sudah dikotori oleh wanita lain. Dae-woong menolak hal tersebut dan mengatakan bahwa dia diserang. Mata Dae-woong melebar waktu Mi-ho menyimpulkan kalau jika manik2 serigala belum sembuh, Dae-woong pasti melakukannya secara sungguh. Dae-woong: “Aku langsung mundur!”
Mi-ho berhenti untuk beberapa saat lalu berkata, “Woong, jika kau bisa menanggungnya (rasa sakit), maka kita bisa…” Dae-woong mengangguk dan bergerak untuk mencium lagi. Mi-ho terlihat memberengut lalu menggoda Dae-woong untuk mencoba lagi. Dae-woong mencoba lagi tapi sia2 dan dia akhirnya menyuruh Mi-ho untuk duduk menjauh saja.
Dong-joo ternyata menjadi penguntit dan dia telah mengikuti Mi-ho dan Dae-woong hari itu, ketika mereka bertemu di chapel. Dong-joo berkata pada dirinya kalau dia ingin melindungi Mi-ho dari kematian Dae-woong dan menghilangkan rasa sakitnya tapi dia tidak bisa menghentikannya sekarang. Di rumah, Mi-ho menulis rencana hidup yaitu daftar tujuan yang ingin dia capai ketika menjadi manusia. Isinya sebagai berikut:
1. Berpasangan dengan Dae-woong (Ketika manik2 serigala sembuh)
2. Menikahi Dae-woong (ketika 100 hari berkahir)
3. Punya anak dengan Dae-woong (satu tahun kemudian, lalu satu kali tiap tahunnya)
4. Hidup bahagia bersama Dae-woong selamanya.
Dae-woong tersenyum pada awalnya tapi ketika tiba di bagian punya anak, khususnya waktu melihat rencana punya anak tiap tahun, dia mulai terlihat takut. Dia mulai membayangkan perkembangannya dan berakhir dengan sekelompok anak bernyanyi, “Ayah, belikan kami daging!” Dae-woong menghilangkan angan2nya dan berteriak, “Tidak!” Dae-woong berkata kalau dia tidak bisa mematuhi rencana hidup yang membuatnya menikah di usia 21 tahun dan punya anak usia 22 tahun. Dia kabur ke kamarnya. Dae-woong secara diam2 berterima kasih pada manik2 serigala karena sudah mengacaukan rencana hidup Mi-ho.
Keesokan harinya, Mi-ho bertanya pada ajumma pedagang ayam tentang rencana itu. Ajumma meminta Mi-ho untuk pelan2 saja dengan membuat rencana 10 tahunan. Mi-ho mendengar kalau pembangunan di dekat sana merobohkan sebuah pohon besar tadi malam dan Mi-ho bertanya-tanya apa yang akan dilakukan penghuni pohon itu. Seorang anak lelaki mengerikan melihat Mi-ho lewat dan langsung tahu kalau Mi-ho adalah serigala. Anak itu mengikuti.
Mi-ho pergi untuk menemui Dong-joo, yang tidak senang mendengar acara perdamaian Mi-ho dan Dae-woong. Dong-joo mendesah kalau sekarang Mi-ho akan berhenti mendengarkannya dan berkata pada Mi-ho kalau dia tidak lagi bisa hadir dan menjaga Mi-ho. Dia sudah tinggal cukup lama di suatu tempat dan sedang bersiap-siap untuk pergi. Mi-ho bertanya apa ini karena dirinya. Dong-joo mengakuinya dan menambahkan karena Mi-ho, dia melanggar banyak aturannya sendiri serta terlibat dimana seharusnya dia tidak terlibat. Dong-joo minta maaf karena tidak bisa menjaga Mi-ho sampai akhir.
Ketika Dong-joo bertanya bahwa dia berpikir untuk pergi ke tempat yang terpencil, seperti sebuah pulau, Mi-ho mendesah kalau dia tidak bisa mengunjungi Dong-joo sebab dia takut air. Dong-joo takut mendengar itu dan bertanya-tanya kenapa ketika binatang lain takut pada api, Mi-ho malah takut pada air. Mi-ho mengatakan kalau Nenek Samshin membuatnya keluar dari api dank arena itulah ekor Mi-ho berpijar biru seperti nyala api.
Mi-ho berkata pada Dong-joo kalau sebelum mereka berpisah, dia akan menunjukkan ekornya pada Dong-joo di bawah sinar bulan. Mi-ho menyebut sinar bulan dengan ‘dal gil’ yang kita tahu adalah nama wanita yang dicintai Dong-joo di masa lalu. Dong-joo tidak bereaksi. Ketika mereka berpisah, Dong-joo melihat anak lelaki mengkuti Mi-ho dan langsung memasang wajah serius. Di lokasi syuting, Dae-woong mendengar kalau syuting aksi laga bisa saja dilakukan di Cina. Dia menjadi resah pada kemungkinan itu sebab harus berpisah dari Mi-ho selama 2 bulan.
View Full Post
Dan kemudian, Dae-woong meletakkan tangannya di belakang kepala Mi-ho dan mendekat untuk sebuah ciuman lagi… tapi dihalangi oleh manik2 serigala yang memukul-mukul dadanya. Dae-woong meraih dadanya dengan kesakitan dan Mi-ho menilai kerusakannya. Mi-ho berkata kalau manik2 serigala itu tidak melakukan penyembuhan sejak Dae-woong membagi ki-nya dengan wanita lain. Dan manik2 itu bertingkah karena Dae-woong secara alami berpikir tentang berpasangan.
Dae-woong bergerak dengan kaget dan malu dan mengatakan kalau dia tidak memikirkan tentang itu. Mi-ho tersenyum pada Dae-woong dan berkata kalau dia tidak perlu berbohong – manik2 itu mengatakan yang sebenarnya. Mi-ho kemudian memberengut sebab menyadari kalau sampai manik2 itu sembuh, mereka tidak bisa berpasangan. Mi-ho mencibir, seperti anak kecil yang permennya diambil.
Dae-woong memegangi dadanya ketika kekecewaan terekam jelas di wajahnya. Dae-woong bertanya, “Kenapa manik2 harus melakukan itu?” Mi-ho menjawab kalau itu karena Dae-woong sudah dikotori oleh wanita lain. Dae-woong menolak hal tersebut dan mengatakan bahwa dia diserang. Mata Dae-woong melebar waktu Mi-ho menyimpulkan kalau jika manik2 serigala belum sembuh, Dae-woong pasti melakukannya secara sungguh. Dae-woong: “Aku langsung mundur!”
Mi-ho berhenti untuk beberapa saat lalu berkata, “Woong, jika kau bisa menanggungnya (rasa sakit), maka kita bisa…” Dae-woong mengangguk dan bergerak untuk mencium lagi. Mi-ho terlihat memberengut lalu menggoda Dae-woong untuk mencoba lagi. Dae-woong mencoba lagi tapi sia2 dan dia akhirnya menyuruh Mi-ho untuk duduk menjauh saja.
Dong-joo ternyata menjadi penguntit dan dia telah mengikuti Mi-ho dan Dae-woong hari itu, ketika mereka bertemu di chapel. Dong-joo berkata pada dirinya kalau dia ingin melindungi Mi-ho dari kematian Dae-woong dan menghilangkan rasa sakitnya tapi dia tidak bisa menghentikannya sekarang. Di rumah, Mi-ho menulis rencana hidup yaitu daftar tujuan yang ingin dia capai ketika menjadi manusia. Isinya sebagai berikut:
1. Berpasangan dengan Dae-woong (Ketika manik2 serigala sembuh)
2. Menikahi Dae-woong (ketika 100 hari berkahir)
3. Punya anak dengan Dae-woong (satu tahun kemudian, lalu satu kali tiap tahunnya)
4. Hidup bahagia bersama Dae-woong selamanya.
Dae-woong tersenyum pada awalnya tapi ketika tiba di bagian punya anak, khususnya waktu melihat rencana punya anak tiap tahun, dia mulai terlihat takut. Dia mulai membayangkan perkembangannya dan berakhir dengan sekelompok anak bernyanyi, “Ayah, belikan kami daging!” Dae-woong menghilangkan angan2nya dan berteriak, “Tidak!” Dae-woong berkata kalau dia tidak bisa mematuhi rencana hidup yang membuatnya menikah di usia 21 tahun dan punya anak usia 22 tahun. Dia kabur ke kamarnya. Dae-woong secara diam2 berterima kasih pada manik2 serigala karena sudah mengacaukan rencana hidup Mi-ho.
Keesokan harinya, Mi-ho bertanya pada ajumma pedagang ayam tentang rencana itu. Ajumma meminta Mi-ho untuk pelan2 saja dengan membuat rencana 10 tahunan. Mi-ho mendengar kalau pembangunan di dekat sana merobohkan sebuah pohon besar tadi malam dan Mi-ho bertanya-tanya apa yang akan dilakukan penghuni pohon itu. Seorang anak lelaki mengerikan melihat Mi-ho lewat dan langsung tahu kalau Mi-ho adalah serigala. Anak itu mengikuti.
Mi-ho pergi untuk menemui Dong-joo, yang tidak senang mendengar acara perdamaian Mi-ho dan Dae-woong. Dong-joo mendesah kalau sekarang Mi-ho akan berhenti mendengarkannya dan berkata pada Mi-ho kalau dia tidak lagi bisa hadir dan menjaga Mi-ho. Dia sudah tinggal cukup lama di suatu tempat dan sedang bersiap-siap untuk pergi. Mi-ho bertanya apa ini karena dirinya. Dong-joo mengakuinya dan menambahkan karena Mi-ho, dia melanggar banyak aturannya sendiri serta terlibat dimana seharusnya dia tidak terlibat. Dong-joo minta maaf karena tidak bisa menjaga Mi-ho sampai akhir.
Ketika Dong-joo bertanya bahwa dia berpikir untuk pergi ke tempat yang terpencil, seperti sebuah pulau, Mi-ho mendesah kalau dia tidak bisa mengunjungi Dong-joo sebab dia takut air. Dong-joo takut mendengar itu dan bertanya-tanya kenapa ketika binatang lain takut pada api, Mi-ho malah takut pada air. Mi-ho mengatakan kalau Nenek Samshin membuatnya keluar dari api dank arena itulah ekor Mi-ho berpijar biru seperti nyala api.
Mi-ho berkata pada Dong-joo kalau sebelum mereka berpisah, dia akan menunjukkan ekornya pada Dong-joo di bawah sinar bulan. Mi-ho menyebut sinar bulan dengan ‘dal gil’ yang kita tahu adalah nama wanita yang dicintai Dong-joo di masa lalu. Dong-joo tidak bereaksi. Ketika mereka berpisah, Dong-joo melihat anak lelaki mengkuti Mi-ho dan langsung memasang wajah serius. Di lokasi syuting, Dae-woong mendengar kalau syuting aksi laga bisa saja dilakukan di Cina. Dia menjadi resah pada kemungkinan itu sebab harus berpisah dari Mi-ho selama 2 bulan.
View Full Post
cr : meylaniaryanti@wp
TAKE OUT WITH FULL CREDIT
Post a Comment